Kampusku, Negara IMAKA

Pada juli 2011, aku masuk kekehidupan baru yang aku tidak tahu seluk beluk tempat tersebut. Aku baru mengetahui tempat tersebut setelah aku mengikuti pengenalan program studi dan pendidikan atau bisa dibilang PPSP. Namun, itu hanya sebagian kecil saja yang baru aku tahu.

Saat PPSP (OSPEK) aku mulai banyak mengetahui beberapa macam peraturan yang ada di dalam sana. Tempat tersebut adalah tempat aku menuntut ilmu, dan tempat untuk mendapatkan pengalaman baru setlah melewati masa SMA. Ya, itu adalah kampus, yang akan menjadi rumah ke-2 untuk 3 tahun ke depan (insyaAllah). Ternyata dalam kampus tersebut aku menemukan adanya presiden, wakil presiden, kementrian, dan juga anggota-anggota dewan layaknya sebuah Negara, dan aku baru tersadar bahwa kehidupan baruku ada dalam sebuah Negara, yaitu Negara IMAKA. 

Biasanya dalam Negara membutuhkan wakil-wakil rakyat untuk menampung aspirasi rakyat dan pemerintah/presiden sendiri membutuhkan para menteri untuk membantu menjalani pemerintahan yang akan dipipimpin olehnya. Begitu juga di Negara IMAKA, ada seorang presma yang memimpin, dibantu dengan wakilnya beserta menteri dan staff kementriannya atau biasa dikenal dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) . Dan tidak ketinggalan para anggota dewannnya, yaitu Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM).
Masing-masing menjalani tugasnya dengan dilandasi aturan yang sudah dibuat sebelumnya. Landasan tersebut tercantum dalam AD/ART IMAKA, dimana dalam AD/ART tersebut semua peraturan mengacu padanya. Di Negara IMAKA sedang menerapakan sistem Student Government yang konsepnya tidak lepas dari teori Negara. 

Ada tiga kekuasaan dalam Negara yang biasa dikenal dengan sebutan Trias Politika, yang membagi kekuasaan tersebut menjadi kekuasaan Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif. Dimana ketiga semua diantaranya memiliki keseimbangan/kesetaraan yang tidak bisa saling ikut campur satu sama lain, tetapi hanya dapat mengawasi kinerjanya saja (check and balance). Sedangkan di Negara IMAKA, kekuasaan yang terlihat hanya kekuasaan Eksekutif yang dipegang oleh Presma beserta kabinetnya dan kekuasaan Legislatif yang dipegang oleh DPM, yang salah satu tugasnya untuk mengawasi dan mengontrol kinerja dari eksukutif serta UKM dan juga membuat RUU. Sementara kekuasaan yudikatif tidak terlihat. 

Dan aku-pun tetarik terhadap perpolitikan di Negara IMAKA. Sebelumnya aku sangat tetarik pada BEM yang menjalankan kekuasaan eksekutifnya dengan adanya kementrian-kementriannya. Namun, aku juga ingin menjadi seorang anggota dewan yang menyalurkan aspirasi mahasiswa. Dan akhirnya akupun mendaftarkan diri menjadi calon anggota dewan. Dalam proses menjadi anggota dewan aku banyak belajar tentang tugas-tugas DPM yang tidak hanya menyalurkan aspirasi mahasiswa, tapi juga sebagai pengontrol/pengawas dan juga budgeting. Dan kenyataannya juga DPM tidak terlalu sama dengan DPR.

Kampus ya tetap saja kampus tempat untuk belajar dan bekal masa depan, walaupun di dalamnya menjalankan student government. Kehidupan di kampus seperti biasa, berhubungan dengan akademik yang sangat padat, tugas-tugas yang menumpuk yang semua ada deadlinenya dan sementara student government pun harus tetap berjalan. Para pejabat kampus pun harus pintar-pintar membagi waktu antara akdemik yang memang kewajiban serta pemerintahan dalam kampus yang memang juga sudah menjadi amanah, karena pejabat kampus itu ibarat kata orang-orang terpilih yang ingin meluangkan sedikit waktu yang mereka miliki untuk terjalannya pemerintahan di IMAKA ini.

Dengan segala aktivitas yang sudah mereka jalani untuk tetap berjalannya pemerintahan, pemerintahan di IMAKA pun memiliki berbagai macam progam kerja yang sudah direncanakan untuk para mahsiswa. Karena banyaknya program kerja yang dirancang tetapi, sumber daya manusia atau staff pemerintahan yang tidak cukup untuk menjalani program kerja yang besar maka, pada setiap ada event besar dibentuklah kepanitiaan. Dan para mahasiswa banyak yang tertarik pada kepanitiaan, karena selain menambah pengalaman, kepanitiaan juga memperbanyak teman atau relasi bertambah. 

Program kerja yang dilaksanakan oleh pemerintahan di Negara IMAKA selalu diawasi oleh komisi pengawasan yang terdapat dalam DPM, serta setiap program kerja yang dibuat atau dilaksanakan selalu ada lembar pertanggungjawabannya. Tidak hanya program kerja yang diminta LPJ-nya. Presma pun juga membuat lembar pertanggungjawabannya selama dia memerintah satu tahun tersebut. 

Ya itulah kampusku, kehidupan baruku, yang ternyata adalah Negara, tempat menuntut ilmu sekaligus tempat mencari pengalaman yang belum pernah aku dapatkan waktu sekolah menangah atas dulu. Dan kampus ini juga merupakan sebuah Negara dimana di Negara tersebut aku mencoba untuk menjadi anggota dewannya.
Mudah-mudahan negara ini akan menjadi sebuah negara yang besar, negara yang dikenal oleh masyarakat luas karena prestasi-prestasinya.



Luthfia Nurul Anwar
I-E

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Legislator IMAKA

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger