Pada Senin, 4 Juni 2012 pukul 20.00 WIB di ruang perkuliahan
lantai II telah diadakan rapat pemilihan ketua PPSP yang dihadiri oleh
perwakilan komponen dan mahasiswa. Acara ini diawali dengan pemaparan kondisi
terkini mengenai status pelaksanaan PPSP yang dikabarkan akan dipegang oleh
tentara angkatan darat (ZENI).
Ketua DPM, Muhammad Fadhel Jamali, memaparkan bahwa memang
ada kabar jika PPSP tahun 2012 akan diamanahkan ke pihak tentara angkatan darat
ZENI, namun belum ada kesepakatan dari pihak akademik dan ZENI sendiri. Dalam penyampaiannya
juga melibatkan dialog bersama Bu Sri Redjeki selaku Pudir II bahwa pihak
akademik tetap membutuhkan bantuan mahasiswa untuk pelaksanaan teknis. Hasil diskusi
dengan para pelaksana pemerintahan kampus dan komponen, ada tiga opsi mengenai
status pelaksanaan PPSP. Pertama,
PPSP diambil alih seluruhnya oleh mahasiswa seperti tahun-tahun sebelumnya. Kedua, mahasiswa dan ZENI bekerja sama
dalam pelaksanaan teknis. Ketiga,
mahasiswa membentuk PPSP tandingan setelah PPSP oleh pihak akademik jika dua
hal sebelumnya memang tidak dapat dikondisikan lagi.
Wakil Ketua DPM, Ekarizki Aryani Mandala Putri kemudian
menambahkan bahwa dengan adanya ketua PPSP diharapkan persiapan dari mahasiswa
lebih dapat dimaksimalkan. Segala urusan birokrasi dan advokasi, serta strategi
akan lebih jelas dan ada penanggungjawabnya jika ketua PPSP yang sebagai
sentral pengkoordinasi sudah terpilih.
Jika menurut informasi dari pihak BEM dan DPM menyatakan
bahwa akademik dan ZENI belum ada kesepakatan, maka Abdul Rasid, koordinator sie
acara PPSP 2011, justru mendapat informasi dari direktur bahwa akademik dan
ZENI sudah tanda tangan kontrak.
Rapat yang dilaksanakan malam hari tersebut berlangsung
secara dinamis. Pada akhirnya dicalonkan enam orang sebagai ketua PPSP. Dari keenam
tersebut yang menjawab siap ketika ditanyai pimpinan rapat adalah Fiki
Firmansyah (Menteri Koordinator Bidang Mahasiswa) dan Sudarsono (Wakil Presiden
Mahasiswa). Keduanya memaparkan kesiapan dan rencana strategis dalam
pelaksanaannya nanti.
Fiki Firmansyah menjelaskan kembali mengenai tiga opsi
sebelumnya tentang pelaksana PPSP, juga mempertimbangkan bagaimana sedikitnya
waktu yang mahasiswa miliki untuk mempersiapkan. Jika terpilih menjadi ketua
PPSP, Fiki akan menunggu output dari
hasil advokasi ke akademik terkait kontrak dengan ZENI sampai hari Kamis
(7/06/2012). Seminggu setelahnya ia akan membentuk kepanitiaan. Fiki juga akan
mengupayakan survei terhadap masyarakat mengenai kondisi ini, menanyakan
bagaimana respon mereka. Visi besar Fiki dalam PPSP ini adalah terbentuknya
interaksi mahasiswa baru dengan lingkungan kampus yang baik.
Sementara Sudarsono hendak menjadikan PPSP sebagai sentral
pergerakan kampus melalui kader-kader pergerakan dari mahasiswa baru yang akan
dibentuk. Sudarsono menekankan bahwa pola tindakan yang akan diterapkan adalah
proses perubahan dari siswa menjadi mahasiswa karena itulah yang sangat penting.
Wapresma ini juga mengatakan bahwa jika ia menjadi ketua PPSP, ia akan mencari
partner yitu koordinator acara yang mampu bekerja sama dengan baik.
Makanisme pemilihan dilakukan secara lobi calon selama
beberapa menit dan keputusan jatuh kepada Fiki Firmansyah untuk menjalankan
amanah sebagai ketua PPSP 2012. Sebelum lobi calon dilaksanakan, dari mahasiswa
lain sempat menantang Fiki dan Sudarsono untuk mengalihfungsikan ZENI sebagai
pelatih panitia PPSP bukan mahasiswa baru. Hal ini disampaikan karena mengingat
bahwa pendidikan militer tidak cocok bagi calon analis, namun yang menjadi
permasalahan dan krisis kepercayaan pihak akademik adalah mengenai hal disiplin
dan tingkah laku panitia. Oleh sebab itu diusulkan sebelum panitia PPSP
membimbing mahasiswa baru, mereka sudah harus dibimbing mengingat komisi
kedisiplinan tahun lalu tidak berfungsi dengan baik.
Selamat kepada Fiki Firmansyah. Semoga dengan diamanahkannya
ketua PPSP kepada Fiki Firmansyah dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi
IMAKA.
0 komentar:
Posting Komentar