Kesinergisan kedua lembaga di IMAKA


Apa itu sinergis?
Berbicara mengenai kesinergisan, apa itu sinergis? Menurutku selaku orang kimia sinergis bagaikan suatu reaksi kimia. Dimana syarat terjadinya suatu reaksi kita harus memperhatikan reaktannya dan menjaga kondisi lingkungan agar terciptanya produk yang diinginkan. Reaktannya ialah lembaga eksekutif. Dan pengaturan kondisi lingkungan agar reaksi dapat berlangsung sesuai dengan produk yang diinginkan ialah legislatif. Dalam reaktan juga dapat dimasukan pereaksi yaitu UKM, yang dapat mewarnai IMAKA menjadi lebih bervariasi hasilnya. Produk yang diciptakan ialah anggota IMAKA. Berikut jika dituliskan dalam reaksi kimia :



Misalnya secara umum, pemanasan akan mempercepat reaksi, sehingga produk yang diinginkan akan lebih banyak terbentuk. Atau dengan penambahan pereaksi tertentu akan menghasilkan produk yang lebih menghasilkan produk yang lebih variatif. Ah, rumit sekali kimia ini. Tapi sebagai mahasiswa yang sudah bergelut di dunia kekimiaan hal seperti ini dapat menjadi sebuah prinsip dalam menjalani kesinergisan antar lembaga di kampus. 

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) ialah lembaga kemahasiswaan yang menjalankan organisasi serupa pemerintahan (lembaga eksekutif). Dipimpin oleh Ketua/Presiden BEM yang dipilih melalui pemilu mahasiswa setiap tahunnya. BEM, Badan Eksekutif Mahasiswa merupakan ujung tombak pergerakan mahasiswa yang ada dikampus. Perangainya selalu bergerak terdepan, menguasai opini dikampus, dan mampu menyebarkan aura –aura positif kepada para mahasiswa dengan pemikiran-pemikiran kritisnya yang bertanggung jawab. Dalam sebuah pertandingan sepak bola BEM merupakan penyerang yang akan siap mencetak gol sebagai karya-karya nyatanya untuk IMAKA.

Berdasarkan prinsip yang sempat saya rumuskan diatas, BEM sebagai reaktan dalam berjalanya kepemerintahan di IMAKA ini, tergantung bagaimana pembawaan sifat dasar –dalam hal ini dimaksudkan visi misi- dari BEM itu sendiri dalam menciptakan mayarakat IMAKA yang mereka impikan dan melakukan pelayanan yang optimal. Makin banyak reaktan atau aksi-aksi nyata yang dilakukan makan kesetimbangan akan bergeser ke akanan dan mengahsilkan lebih banyak produk. Begitupun dapat diterpakan jika BEM melakukan pelayanan yang maksimal bagi para mahasiswa maka produk mahasiswa yang diharapkan akan tercpita dan kepuasan dari mahasiswa atas pelayanan yang mereka berikan.

Melihat realitas sekarang di IMAKA, BEM memang belum memunculkan taringnya namun saya yakin kedepan BEM akan bangkit dan memantaskan diri untuk berada pada tempat seharusnya dia berada.
“Pantaskanlah dirimu untuk mendapat apa yang kau inginkan”


Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM)
Merupakan lembaga legislatif kampus, yang memiliki 3 fungsi pokok, yaitu aspirasi, budgeting, dan controling. Kebanyakan mahasiswa melihat sebuah lembaga legislatif adalah lembaga yang tidak terlalu banyak terlihat kerjanya, bahkan sering terdengar

“Ah, DPM hanya rapat mululu kerjanya, membosankan”

Padahal tugas dari seorang legislatif ialah membawa aspirasi mahasiswa, sebagai penanda telah tegaknya kedaulatan dikampus tersebut. Sebagai pengontrol dan stabilisator pergerakan dikampus, yang menelurkan undang-undang demi terciptanya suatu keteraturan. Jika berdasarkan prinsip yang saya rumuskan diatas, DPM bergerak sebagai pengendali kondisi agar reaksi berjalan lebih efisiens dan efektif. Coba bayangkan bagaimana jika lembaga ini tidak ada? Akankah terjadi keteraturan dikampus? Coba juga bayangkan jika orang-orang yang berada dalam lembaga ini tak mampu turun kebawah untuk menampung aspirasi mahasiswa? Anggota dewan dituntut untuk mampu untuk turun . Kebawah dalam rangka mencari aspirasi dan keatas untuk megadvokasikannya kepada pihak yang terkait-biasanya birokrat kampus.


Bagaimana keduanya dalam berhubungan?
Pada hakikatnya kedua lembaga ini adalah lembaga yang berperan besar dalam pergerakan IMAKA, namun kita lupa betapa besarnya diri kita karena kita terlalu sibuk dengan hal-hal yang kecil. Bahkan orang yang bergerak didalamnyapun tak menyadarinya.

“kesuksesan yang besar akan muncul jika kita memikirkan hal-hal yang besar.
Mari kawan, yakinkanlah hati kalian “KAMI ADALAH ORANG BESAR” maka kalianlah orang besar itu.”

Ingin sekali rasanya melihat BEM IMAKA menjadi sebuah lembaga yang begitu ‘Wah’ dimata mahasiswa dan komponen lainnya. Melihat DPM menjadi sebuah lembaga yang benar-benar dihormati bukan hanya karena adanya kekuasaan budgeting keuangan disana, melainkan karena memang DPM ialah yang menjadi stabilisator pergerakan IMAKA. Apalagi melihat keduanya berjalan beriringan untuk membuat perbuahan yang lebih baik bagi IMAKA. Karena dimulai dari kedua lembaga inilah komponen-komponen yang lainnya mau melakukan perubahan.

Hubungan antara keduanya adalah sebuah hubungan timbal balik, tak bisa kita melihat yang mana yang lebih unggul yang mana yang lebih berperan aktif.Saat ini mari rapatkan barisan pahamilah bahwa kita adalah orang yang besar, pahamilah arah gerak kita. Setelah itu mari kita berembuk IMAKA seperti apa yang kita inginkan kedepannya. Dan akan kita wujudkan bersama MIMPI IMAKA! Buanglah segala rasa ego dan sombong dalam diri. Hapuskan kefanatismean organisasi pribadi. Kita akan menjadi lebih besar dengan bersatu. Mari bergerak bersama wujudkan mimpi!

Ekarizki Aryani Mandala Putri
Bogor, 7 Januari 2012



Daftar pustaka :
1. http://www.bunghatta.ac.id/artikel-172-legislatif--sebuah-simbol-kedaulatan-mahasiswa.html
2. http://kammi-komisariat-aka.blogspot.com/2009/11/legislatif-kampus-bukan-hanya-pelengkap.html
3. http://cerkul.blogspot.com/2011/09/organisasi-kemahasiswaan-intra-kampus.html
4. http://politik.kompasiana.com/2010/01/05/student-government/
5. http://fl2mi.or.id/lembaga-legislatif-mahasiswa-miskin-fungsi.html
6. http://www.bunghatta.ac.id/artikel-176-legislatif--sebuah-simbol-kedaulatan-mahasiswa-ii.html

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Legislator IMAKA

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger